07/07/11

Dinding Tidak Pernah Menagis

Pagi memang belum datang

dinginpun belum hendak hilang

tak perlu dituliskan ulang

di langit selalu ada bintang



Aku tak akan tertidur malam ini

aku tak perlu bangun pagi nanti

tak ada yang ingin aku lakukan esok hari

hidupku hanya untuk menjauhkan mati



Dinding semakin mendingin

tak dipedulikannya lagi apa yang aku katakan

bahkan jika ku benturkan kepalaku padanya

yang ada hanya noda darahku, bukan air matanya



menangis? dinding memang tidak bisa,

dia tak punya kantung air mata,

tak juga akal, hati, dan indra

dia sungguh mati rasa



lalu ku tulis dan baca

sebuah cerita



cerita lama yang tertulis di buku

membacanya menimbulkan haru

tapi yang menetes bukan air terjun

hanya air mata palsu dan embun

Tidak ada komentar: