14/11/11

Kapal Karam Yang Tak Pernah Tenggelam

Jika aku tua nanti, apa aku akan tetap mengingat hari ini? apa aku akan tetap mengingat setiap detik dari dua tahun lalu? mungkin tidak, ingatanku akan melemah dan tak lama kemudian aku akan melupakan setiap nama yang terdaftar di benakku. Jika aku tua nanti, ketika kakiku tak patah namun tak mampu lagi berlari dan tak ada harapan untuk pulih, akankah aku duduk dan menyesali hari ini? akankah aku tetap menyesali hari-hari yang kugunakan untuk menyesali hari sebelumnya? mungkin iya, karena setiap detik termanis yang tak dapat diulang adalah diabetes yang menunggu detik penghabisan untuk meledakkan penyesalan. Jika aku tua nanti? masihkah aku akan tersesat mencari arah untuk kembali ke jalan raya kebenaran? atau semua akan menjadi mudah seperti melewati jalan yang kita berdua hafal setiap jengkalnya? kompasku hilang dan aku tak ingin pengganti. Jika aku tua nanti aku ingin tetap berlayar, tanpa kompas, tak peduli arah mata dan ujung hidung angin. jika aku tinggal sejengkal dari liang kuburku, biarkan aku berlayar jauh dari penyesalan yang kutanam di daratan, jauh dari semua perkataan orang yang tak satupun tentang aku. Jika aku mati, biarkan aku karam di satu sisi laut dimana tak ada gravitasi yang menelanku.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

karam atau tidak, setidaknya ia pernah mengalami saat-saat ketika akan tenggelam..