05/02/10

Badut Kuning

terduduk aku di kursi kuning
menanti telephon genggam berdering
tapi kini suasana hening
aku mulai mengerutkan kening

badut masih duduk dengan dungu
Ku masih setia menunggu
Dia yang berbaju ungu
untuk lewati akhir minggu

Televisi putar lagu lama
selama aku menunggu disana
kadang jantungku berdetak berirama
seirama nafasku yang tak bernada

kursi kuning milik sang kaya
sediakan es-krim bagi mahasiswa ilmu budaya
dan bagi mereka yang tak berbahaya
bagi mereka yang datang tanpa bom cahaya

tapi ku tetap menunggu
bersama badut yang dungu
kapan datang si baju ungu
kini sudah satu minggu

Tidak ada komentar: