Adalah malam saat kau usap airmataku
dan ku tiup debu-debu di dahimu
dan pagi saat embun kembali
meresap ke inti bumi
Tapi bukan tawa setiap hari
bukan pula harta dari seluruh negeri
bukan, bukan itu yang ku cari
maka maaf jika dari kenyataan ini aku berlari
Kita bukan ada di satu waktu
bukan ada karena situasi tertentu
bukan kebetulan kita bertemu
kita terikat pada keabadian yang semu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar